Niken Widi

  • Home
  • Travelling
  • Marketing
  • Daily Life
  • Review
  • Tips & Trick
  • Info
Hai...selamat siang yang syahdu dari Yogyakarta
Kali ini Niken mau share foto-foto prewedding untuk #GanangNikenMantenan kemarin.
Well kami menikah tanggal 18 Agustus 2018 dan kami melakukan foto prewedding sekitar akhir Mei 2018. Kenapa jarak waktunya cukup lama? hehehe supaya nggak nyrepek, editing & cetaknya nggak buru.

Oiya, saya dan suami pecinta photoshoot outdoor karena menurut kami lightingnya lebih natural, enggak bikin muka putih. :-D
Ke 3 tempat yang kami pilih ini berada di Kabupaten Gunungkidul yang merupakan tanah kelahiran saya.

Ok, let's start with our first prewedding session

Location : Watu Giring, Semanu, Gunungkidul
Photographer : D Photography Jogja
Videographer : New Taste Creative
Gown : Gauree Beautymorphosa
Make up : Gauree Beautymorphosa
Flower Bouquet : Menikah Denganku



  


Second prewedding photoshoot

Location : Baron Technopark, Tanjungsari, Gunungkidul
Photographer : D Photography Jogja
Videographer : New Taste Creative
Gown : Menikah Denganku
Make up : Gauree Beautymorphosa
Flower Bouquet : Menikah Denganku

  


and our last prewedding photosession, our lovely casual style

Location : Kedai Sastra, Playen, Gunungkidul
Photographer : D Photography Jogja
Videographer : New Taste Creative
Make up : Gauree Beautymorphosa





and the last, here our prewedding video
made with love by the one and only New Taste Creative





Thank you for visit my blog.
Any questions please do not hesitate to contact me or write in comment column. XOXO
  • 0 Comments

Halo teman-teman semua. I'm back hehehe

Banyak banget teman-teman di DM instagramku @nikenwidii tanya seputar persiapan menikah. Terutama teman-teman yang bekerja di luar kota dan tidak punya banya waktu untuk mengurus segala printilan-printilan menikah.

Ok, I’ll start to share my story about Suntik TT untuk calon pengantin.

Image source : http://jabarnews.com
Ini adalah satu dari sekian banyak persiapan menikah yang selalu mengganggu pikiranku. Kenapa?....karena aku takut sama suntik J
Jauh-jauh hari sebelum hari H pernikahan, aku sudah googling sana-sini untuk membaca berbagai informasi kesehatan mengenai kenapa harus suntik TT sampai baca-baca blog untuk dapat gambaran gimana rasa sakitnya suntik TT. Karena dari cerita teman-teman yang duluan nikah, katanya sakit, katanya pegel dan akhirnya saya semakin hari semakin deg-degan. L

Setelah cukup dengan segala informasi yang sudah saya searching sekian lamanya, akhirnya saya memantapkan diri untuk suntik TT 1,5 bulan sebelum hari H. Yes, it means Bulan Juli 2018. FYI, saya menikah tanggal 18 Agustus 2018.

Tanggal 12 Juli 2018 malam pikiran saya berkecamuk antara takut tapi gelisah karena hari H semakin dekat dan saya harus segera suntik TT. Malam itu saya membulatkan tekat untuk segera suntik TT tanggal 13 pagi pukul 08.00 ontime dan sendirian dengan semboyan lebih cepat lebih baik. Saya sudah memilih tempat dimana saya akan suntik TT terdekat yaitu di Puskesmas Umbulharjo. Jumat pagi 13 Juli 2018 tiba tapi saya mengurungkan niat untuk suntik TT seorang diri karena entah feeling aja jangan dulu hari ini. L

Setelah gagal suntik TT pada pagi itu, siang hari saya kembali googling sana sini, kemudian saya menemukan lokasi terdekat dengan kantor yaitu Puskesmas Mergangsan, and lucky me disana ada info nomor WA yang bisa di hubungi. Tak menunggu banyak waktu saya langsung WA menanyakan prosedur gimana jika saya mau suntik TT, dan fast respon sekali saya di balas bahwa saya bisa langsung datang besok pagi bersama calon suami. Sedikit heran sih kenapa harus dengan calon suami, tapi aku nggak mau banyak tanya. Segera saya WA calon suami dan kami langsung janjian besok paginya 14 Juli 2018 untuk ke Puskesmas Mergangsan.


Akhirnya suntik TT

Setelah ambil nomor antrian dan menunggu sebentar, kami diantar menuju pos khusus yang menangani calon pengantin. Kami mengisi formulir lengkap kemudian diminta menimbang berat badan. Kami dijelaskan bahwa kami harus bertemu 6 dokter untuk mendapatkan surat rekomendasi yang harus dilampirkan untuk KUA tempat kami menikah. (saya sempat bertanya kalau dulu suntik TT ya hanya suntik terus pulang, ternyata sekarang beda ya hehehe). Kami membayar administrasi yang sangat murah tapi saya lupa nominal pastinya, lebih dari 40.000 tapi kurang dari 50.000. Dan inilah dokter-dokter yang kami kunjungi selama di Puskesmas Mergangsan :

1.       Laboratorium
Pertama kali kami diantar oleh mbak-mbak petugas administrasi menuju laboratorium, hanya antri 1 orang dan saya diminta masuk sendir. Di laboratorium ini saya dijelaskan tentang pemeriksaan apa saja, yaitu darah dan air seni. Well, setelah tangan saya diambil sampel darah, dokter memberikan saya tabung kecil untuk pipis. Kemudian saya diminta menunggu di luar, sambil mengantri di poli anak yang letaknya tepat di depan laboratorium.
2.       Poli Anak
Kalau di laboratorium tadi hanya saya yang diperiksa, di poli anak ini saya dan calon suami sama-sama di periksa tapi masuk ruangan bergantian. Saya yang pertama, yaitu kembali ukur berat badan, tensi kemudian dokter mendekatkan alat entah apa namanya saya lupa tanya (mungkin untuk mengukur detak jantung atau apa). Dokter juga menanyakan riwayat sakit (jika ada) dan seputar alergi. Alhamdulillah tidak ada riwayat sakit dan alergi. J
Giliran suami masuk dan di tes serta ditanyai sama persis dengan saya. Suami saya di wanti-wanti dokter kalau kondisinya prima, jadi jangan merokok untuk menjaga kondisinya tetap seperti itu.
3.       Psikolog
Ruangan ketiga yang kami kunjungi adalah Psikolog, disini kami masuk berdua dan berbarengan. Pertama kami mengisi buku data dan kemudian diminta memperkenalkan diri. Psikolognya bapak-bapak yang ramah dan murah senyum. Pertama kami ditanya apa kelebihan dan kekurangan Mas Ganang & Mbak Niken. Setelah sambil malu-malu menceritakan kelebihan dan kekurangan kami di nasehati bahwa itu harus diantisipasi dari awal untuk mulai menerima kekurangan pasangan dan saling memperbaiki diri ke depannya.
Kami juga ditanya tentang rencana tempat tinggal setelah menikah, rencana memiliki anak dan sebagainya. Psikolog harus mewanti-wanti bahwa segala sesuatu harus direncanakan dengan matang supaya hasilnya bagus.
4.       Poli Gigi
Poli selanjutnya adalah Poli Gigi, hanya saya saja yang diperiksa. Disini gigi saya diperiksa 2 orang, 1 dokter & 1 perawat. Dokter menjelaskan bahwa ada masalah di beberapa gigi saya dan harus saya periksa lebih lanjut sebelum hamil. Dokter juga menjelaskan kaitan antara gigi bermasalah ini dengan janin yang dikandung besok.
5.       Poli Gizi
Well selanjutnya kami berdua mengunjungi poli gizi, Ibu yang memeriksa kami sangat ramah dan menyenangkan. Pertama kami diminta untuk ukur tinggi badan, karena jika tinggi badan kurang dari 145 cm ada penanganan khusus untuk persiapan melahirkan. Alhamdulillah tinggi badan saya masuk kategori aman, walaupun kalau dilihat sangat mungil :-D
Kemudian lingkar lengan saya di ukur, di catat. Lanjut ditanyai tentang pola makan saya. Ibu Ahli Gizi (saya lupa namanya) bilang saya sehat, tinggi cukup, berat badan normal (tidak kurang dan tidak lebih). Ibu Ahli Gizi juga menyarankan saya mengurangi minum manis (karena saya suka minum yang manis-manis) dan menggantinya dengan air putih. Kemudian dokter juga menyarankan saya mengganti cemilan yang saya makan di malam hari dengan buah. Jadi ceritanya saya jujur sama Ibu Ahli Gizi bahwa saya tipe orang yang sering makan yaitu 3 – 4 kali sehari, masih ngemil di malam hari dan sering makan manis.
Saya juga disarankan seberapa sibuknya saya untuk tetap berolahraga minimal 1x seminggu. Secara keseluruhan kondisi saya bagus dan siap untuk kehamilan. Dokter bilang jika kami ingin menunda kehamilan sebaiknya jangan sampai usia 30 tahun, dan jika pun kami menunda kehamilan tersebut kami harus mempertahankan kondisi kesehatan kami sama seperti saat kami periksa. Tapi tetap, Ibu Ahli Gizi menyarankan kami untuk tidak menunda memiliki momongan karena usia saya sudah 26 tahun lebih saat itu, usia yang sudah cukup matang untuk segera memiliki buah hati dari segi kesehatan.
6.       Poli KIA (Khusus Ibu dan Anak)
Finally kami tiba di poli terkahir yaitu KIA atau khusus ibu dan anak. Lemes rasanya di poli terakhir ini karena sudah pasti 100% saya akan bertemu dengan jarum suntik. L Tangan saya sangat dingin saat masuk ruangan disambut dengan Bu Dokter dan beberapa mbak perawat.
Pertama kami dijelaskan tentang alat kontrasepsi secara umum dan kontrasepsi non hormonal yang bisa diterapkan kalau kami ingin menunda kehamilan. Tapi sekali lagi, dokter tidak menyarankan kalau kami menunda kehamilan. :-D Baiklah Ibu Dokter. Di dokter ini saya juga dijelaskan tentang kenapa saya harus diimunisasi.
Setelah penjelasan panjang lebar, Bu Dokter meminta calon suami saya mengambil hasil pemeriksaa lab dan lain-lain sementara saya harus siap disuntik. Terlihat mbak-mbak perawat mulai menyiapkan suntik dan cairan, saya diminta duduk di bed sambil menyiapkan lengan saya. Ya Allah lemes banget rasanya. Dokter terus mengajak saya ngobrol, saya merasakan dokter mulai mengelap lengan saya dengan kapas basah (anestesi sedikit), tapi tiba-tiba bu dokter berjalan ke tempat kami ngobrol semula.
“Lho dok, saya ngga jadi di suntik atau nunggu anestesinya meresap?”
“Sudah saya suntik mbak” kata Bu Dokter sambil tersenyum
Saya masih terbengong-bengong kenapa saya tidak terasa di suntik sama sekali. Entah karena anestesi atau karena teknologi semakin canggih sehingga jarumnya sangat kecil. Saya masih terbengong-bengong kala itu.
Akhirnya suami masuk membawa form yang sudah diisi. Hasil tes dari poli pertama hingga terakhir dirangkum dalam 1 form besar, disana dituliskan semua hasil permeriksaan secara detail. Termasuk dilampirkan juga testpack hasil tes di laboratorium. Karena hasil testpack saya negatif maka dokter hanya bilang, jika hasilnya positif kami akan bekali lebih untuk kehamilannya.

Kemudian kami diminta kembali ke ruang pendaftaran tadi untuk mengambil hasil lab beserta cap dan surat rekomendasi untuk kami bawa ke KUA. Dan akhirnya selesai sudah suntik TT atau suntik Catin (calon pengantin) yang membuat saya deg-degan selama ini.
Oiya, dokter di KIA berpesan jika nanti lengan saya pegel-pegel di kompres saja dengan air hangat. Saya juga dikasih kartu imunisasi TT, saya harus imunisasi 2x lagi yaitu 1 tahun setelah ini untuk kekebalan selama 10 tahun dan 1 tahun setelah TT lagi untuk kekebalan selama 25 tahun.

Well, akhirnya saya tahu bahwa suntik TT tidak hanya sekedar suntik terus pulang, tapi lebih dari itu semua termasuk pembekalan pernikahan dari sisi medis yang sangat penting dari berbagai sisi. Tes yang semula saya kira hanya akan berlangsung setengah jam ternyata memakan waktu 4 jam hehehe. But it’s worth it. Terima kasih Puskesmas Mergangsan.

Jika teman-teman ada pertanyaan, silakan tinggalkan di kolom komentar ya. Terima kasih.
  • 0 Comments
Akhirnya tangal 20 Desember 2017 tiba, hari yang sebelumnya sudah ditentukan untuk hari tunangan saya dan Mas Ganang. Acara ini hanya diketahui oleh keluarga inti dan tetangga dekat saja. Bahkan teman-teman saya tidak ada yang tahu. :-D

Sebenarnya untuk acara tunangan ini tidak ada semacam konsep, hanya ingin acara ini berlangsung sederhana namun tetap terdokumentasi untuk kenang-kenangan. Sebenarnya saya sendiri agak bingung kemarin itu acara tunangan atau tunangan & lamaran. :-D

Inilah FAQ terkait acara tunangan kemarin :
1.       Kepan?
Tanggal 20 Desember 2017 jam 16.00 – 17.30 WIB.
2.       Acaranya seperti apa?
Perkenalan keluarga, kulo nuwun dari pihak pria kepada perangkat desa (RT, RW & Dukuh) dan prosesi memakai cincin. Pada acara ini disampaikan juga maksud kedatangan rombongan pihak pria bahwa ingin meminang saya, kemudian diterima.
3.       Apa saja yang di bawa pihak pria?
Waktu itu Mas Ganang membawa sepaket perhiasan yang terdiri dari sepasang cincin, gelang dan kalung + liontin dengan batuan biru favoritku. Hihihi. Kemudian ada roti, gula, teh dan kopi.
4.         Kenapa tidak bawa seserahan sekalian?
Saya memang request ke Mas Ganang seserahan sekalian dibawa saat akad saja supaya dapat terdokumentasi dengan baik.
5.       Langsung menentukan tanggal?
Iya. Sebelum tanggal 20 Desember 2018 keluarga saya sudah rembukan untuk menentukan tanggal pernikahan kami. Karena kami orang Jawa, maka orang tua mencari tanggal “bagus” tersebut dengan perhitungan Jawa. Awalnya jatuh pada tanggal 9 September 2018 (9-9-18) tapi setelah diskusi lebih lanjut dengan pihak pria mengenai tanggal yang lebih “baik” maka ditetapkan jadi tanggal 18 Agustus 2018 (18-8-18).
6.       Memang sengaja cari tanggal cantik?
Enggak. Tanggal pure di tentukan orang tua sesuai perhitungan Jawa tadi. Saya hanya request harinya jatuh di weekend, syukur-syukur long weekend supaya keluarga besar bisa datang semua. Alhamdulillah disepakati tanggal pernikahan di Hari Sabtu, long weekend dan tanggal cantik pula yaitu 18/ 8/ 18.
7.       Rundown acaranya?
-          Keluarga pihak  pria perjalanan menuju rumah saya
-          Sambutan sekaligus ramah tamah menikmati snack dan minuman yang sudah di sediakan
-          Pembukaan dan sambutan sekaligus menanyakan maksud kedatangan keluarga. Kemarin diwakili oleh Ibu Dukuh.
-          Pemaparan wakil pihak pria akan maksud dan kedatangan.
-          Jawaban dari pihak saya dilanjutkan prosesi memakai cincin.
-          Penutupan dan doa
-          Makan malam
Penting sekali untuk mengurus PIC dalam setiap detail acara ini ya. Misalnya yang ngasih sambutan siapa, yang bertanggungjawab konsumsi siapa dan lain-lain. Jangan sampai mendadak juga mengundang Pak RT, RW, Dukuh dan warga sekitar (magersari).
8.       Catering darimana?
Saya tidak memakai catering untuk acara tunangan ini. Snack 2 item yaitu puding dan kletikan pesan, lemper membuat sendiri. Sedangkan untuk makan malam semuanya masak sendiri yaitu nasi dan opor ayam.
(FYI, pada acara tunangan kami tidak ada MC dan tidak ada hiburan)


Nah jika di atas merupakan hal-hal pokok terkait acara, pada bagian ini saya akan menjawab FAQ mengenai persiapan lain di luar acara tersebut :
1.       Baju
Karena ukuran tubuh saya, saya sering membuat baju sendiri ke tukang jahit supaya lebih pas. Beberapa kali juga membuat baju couple dengan Mas Ganang, termasuk baju yang saya pakai tunangan kemarin. Sebenarnya ada 2 baju yang menjadi pilihan waktu itu, coklat tua dan dominasi batik putih, baju satunya yang saya pakai di acara tunangan ini.
2.       Dekorasi
Acara tunangan saya diadakan di ruang tamu, tanpa dekorasi sama sekali bahkan hanya pakai tikar. Hehehe. Saya hanya membuat dekorasi untuk foto menggunakan kain gorden putih milik Ibu saya. Kemudian lampu-lampu yang di bawa fotografer.
3.       Dokumentasi
Acara tunangan diabadikan teman SMP saya dari Pose photo. Hanya foto saja, tanpa video.
4.       Hand Bouquet
Saya pesan hand bouquet 1 hari sebelum acara di Sekar Mulya Florist Kotabaru. Saya memilih sendiri bunga-bunganya, tentu saja fovorit saya yaitu bunga matahari, lili putih dan mawar putih, sedangkan bunga lainnya hanya pelengkap saja. Untuk warna bunga, kertas dan pita pembungkus saya sesuaikan dengan baju dan nuansa dekorasi photobooth.
5.       Make up
Karena tidak ahli dalam make up, saya memilih MW make up by Mbak Magdalena Widie. Make up simpel yang agak pink-pink di wajah.
6.       Tempat perhiasan
Satu hal yang menjadi perhatian dari acara tunangan saya adalah tempat perhiasan yang unik, di buat sahabat saya Menikah Denganku. Tempatnya berbahan rotan, ada tempat cincin dari kayu, tempat gelang dari kayu juga papan tempat kalung bertuliskan nama kami. Hiasan lain seperti daun dan buah pinus kering juga turut menghiasi. What a beautiful!

Sesederhana apapun acaramu tetap butuh perencanaan ya teman-teman. Supaya berjalan lancar dan berkesan. Once in lifetime kan? :-D

Berikut saya share beberapa foto tunangan. Sengaja saya taruh di bawah supaya fokus baca cerita di atas. Hihihi


Foto mainstream pakai cincin



  • 1 Comments
Penggemar beef dan mozarella wajib banget mencoba manu 1 ini, beef quesadillas. Tak hanya namanya yang cantik, namun rasanya juga siap menggoyang lidah Anda. Beef sebagai bahan dasar menu, ditambahkan dengan paprika dan bawang bombai serta dilengkap dengan keju mozarella ini siap memanjakan lidah Anda. 

Menurut saya menu ini seperti kebab yaitu menggunakan tortila sebagai kulitnya. Akan tetapi taste-nya berbeda. Ada rasa gurih dari tortilanya, pedas dari paprika dan lain-lain, pokoknya susah dijelaskan hehehe. Hanya Rp. 25.000,- saja di Etnik Kafe - Ayola Tasneem Convention Hotel Yogyakarta.


Nah, itu dia penampakannya. Beef Quesadillas ini disajikan dengan saus tomat ataupun saus pedas sesuai selera. Juga penataannya yang cantik karena hiasan titik-titik dari sausnya.


Terlepas dari rasa dari menu ini ya, tempat buat menikmatinya juga cantik yaitu di Etnik Kafe dengan view taman hijau yang cantik ini.

Etnik Kafe - Ayola Tasneem Convention Hotel 
Jalan Brigjend. Katamso - Ireda, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta
Telp. 0274 371333 Email : reservatio@ayolatasneem-yogyakarta.com
www.topotels.com/ayolatasneem, Instagram @ayolatasneemhotel

  • 0 Comments
Berbicara mengenai Kafe di Jogja pasti kita tahu bahwa saat ini jumlahnya sangat banyak bak jamur di musim hujan. Mulai dari kafe kecil dan sederhana hingga yang mewah dan megah. Tapi kali ini kita bakal membahas Etnik Kafe yang lokasinya di dalam hotel. Meskipun namanya menggunakan kata "kafe" tapi menurut saya tempat ini lebih mirip dengan restoran. Nah ini dia Etnik Kafe.
Dok. Ayola Tasneem

Dok. Ayola Tasneem
Etnik Kafe berada di dalam dan merupakan salah satu fasilitas yang ada di Ayola Tasneem Convention Hotel Yogyakarta. Tepatnya di Jalan Brigjend. Katamso - Ireda, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta. Meskipun tahun berdiri kafe ini jauh sebelum ada hotel, namun saat ini selain untuk menjamu tamu hotel yang menginap, Etnik Kafe juga menyajikan menu lengkap seperti kafe atau resto pada umumnya.

Menurut saya kafe ini lucu, berkonsep etnik dengan kursi-kursi dari kayu, berhiaskan topeng-topeng dan pernak-pernik unik. Tapi yang paling saya sukai adalah kafe ini menyuguhkan pemandangan taman hijau nan asri dan indah. Seperti saya merasa tenang dan damai. Buat teman-teman yang mau meeting santai atau diskusi bisa menggunakan Etnik Kafe ini sebagai venue untuk acaranya.

Etnik Kafe - Ayola Tasneem Convention Hotel 
Jalan Brigjend. Katamso - Ireda, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta
Telp. 0274 371333 Email : reservatio@ayolatasneem-yogyakarta.com
www.topotels.com/ayolatasneem, Instagram @ayolatasneemhotel

  • 0 Comments
Berbicara mengenai hotel, biasanya kita membayangkan sebuah bangunan megah, menjulang tinggi dan menawarkan pilihan view seperti pool view, garden view atau lainnya dalam setiap kamar. Terlebih jika hotel tersebut terletak di tengah kota, menurut saya sangat identik dengan hotel-hotel dengan bangunan cenderung tinggi.
Tapi hal ini tidak berlaku untuk Ayola Tasneem Convention Hotel Yogyakarta. Meskipun terletak di jantung Kota Jogja, hotel ini memiliki bangunan hanya 2 lantai tapi memiliki public area yang sangat sangat luas (saking luasnya jadi pake 2 sangat J).

Photo Doc. Ayola Tasneem

Photo Doc. Ayola Tasneem

Oke, yuk kita mulai dari nama dan lokasi secara detail.
Ayola Tasneem Convention Hotel Yogyakarta merupakan hotel managed by Topotels Hotels & Resort yang telah me-manage beberapa hotel di Indonesia, Malaysia dan Myanmar. Topotels memiliki 3 brand yaitu Odua, Ayola dan Renotel, nah brand Ayola pada Ayola Tasneem ini merupakan brand dari Topotels. Sedangkan nama Tasneem sendiri berarti salah satu mata air di surga, nama yang diberikan oleh owner dengan harapan yang bagus tentunya. Karena namanya cukup panjang, untuk tulisan ke bawah saya pakai nama Ayola Tasneem saja ya. Hehehe
Ayola Tasneem terletak di Kawasan Mandira Baruga (rebranding dari Purawisata atau THR), Jalan Brigjend. Katamso – Ireda, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta. Sebuah lokasi prima menurut saya, karena lokasi ini sangat dekat dengan Kraton Jogja, Tamansari, Malioboro area dan Titik 0 Km Jogja.

Kamarnya seperti apa?
Ayola Tasneem memiliki 62 kamar yang terdiri dari 2 Tipe yaitu Superior dan Deluce, serta hanya 2 lantai. Untuk menuju lantai 2 tidak ada lift, kita harus menaiki tangga yang sangat cantik menurut saya. Hal ini terbukti di Instagram banyak yang upload foto di tangga jika kita search tag locationnya. Meski memiliki 2 tipe berbeda, akan tetapi Ayola Tasneem memiliki luas kamar yang longgar untuk kedua tipenya yaitu 24 M2. Trust me, kamar yang luas ini akan membuat istirahat kita lebih nyaman. Beda dari kamar deluxe dan superior ini hanya pada jendela. Yap, hanya kamar deluxe yang memiliki jendela di hotel ini.

Deluxe Room
Photo Doc. Ayola Tasneem

Superior Room
Photo Doc. Ayola Tasneem

Makanannya bagaimana?
Food hunter jangan khawatir, hotel ini memiliki Gazebo Shinta dan Etnik Kafe buat kalian yang suka icip-icip jajanan. Eits, tapi review detail mengenai 2 resto ini akan saya pisah di review khusus mengenai resto ya. *Peace*

Meeting roomnya ada?
Adaaaa. Yes, Ayola Tasneem memiliki 2 ruang meeting berukuran kecil bernama Syafa dan Marwah, 1 ruang meeting berukuran sedang bernama Ayodya dan 1 ballroom dengan kapasitas besar bernama Mandira. Jadi jangan khawatir, bagi teman-teman yang membutuhkan ruang meeting indoor bisa memilih salah satu meeting room yang ada sesuai kapasitasnya.

Photo Doc. Ayola Tasneem
Photo Doc. Ayola Tasneem

Lalu apa yang spesial dan membedakannya dari hotel lain?
Dari pertama masuk, Anda tidak akan menyadari bahwa hotel ini terletak di tengah kota karena Anda akan disambut dengan halaman dan parking area yang sangat luas. Sekeliling banyak sekali pohon menjulang dan tanaman-tanaman hijau yang pasti akan menyejukkan mata. Nah, jika Anda sudah masuk pasti Anda akan berdecak kagum karena hotel ini memiliki 2 garden yang cukup luas. Yipps, sering digunakan untuk garden wedding party. So sweet!
Dari 1 kawasan hotel ini saya menemukan 2 konsep, yaitu culture – Jawa dan modern – minimalis. Bangunan hotelnya sendiri memiliki konsep modern dan minimalis, Etnik Kafe memiliki konsep etnik dengan hiasan topeng-topeng dari kayu sedangkan Gazebo Shinta memiliki konsep Jawa yang luar biasa indah.
Fasilitas yang tak kalah menarik dari Ayola Tasneem adalah wedding venuenya yang aduhai (emot love love). Ada 2 pilihan venue yaitu garden dan ballrom dengan harga yang sama. Paket wedding di sini mulai harga Rp. 16.000.000 untuk 100 pax, Rp. 66.000.000 untuk 400 pax dan Rp. 106.000.000 untuk 700 pax. Saya sangat merekomendasikan wedding venue di sini, terutama di gardennya yang bisa masuk dengan konsep-konsep rustic yang sedang hits saat ini. Selain itu, hotel dan wedding venue dalam 1 kawasan ini memudahkan mempelai dan keluarga untuk mempersiapkan acara. Oh ya, parking area yang sangat luas ini juga sangat mendukung jika tamu-tamu yang kalian undang banyak. Well, cek di instagramnya langsung deh buat lihat foto dan videonya.



Hal yang paling membedakan hotel ini dari hotel-hotel lain adalah Sendratari Ramayananya. Yess, Ayola Tasneem memiliki Amphitheater Purawisata yang menampilkan Sendratari Ramayana/ Ramayana Ballet setiap malam pukul 20.00 – 21.30 WIB. Sendratari sendiri sebenarnya sudah ada jauh sebelum Ayola Tasneem dibangung, yaitu sejak tahun 1976. Dan lagi, review mengenai Ramayana Ballet Purawisata akan saya tulis terpisah ya, supaya fokus. Hehehe



Secara umum, bagi kalian yang mencari penginapan di kota tapi pengen suasananya tenang dan fresh, saya sangat merekomendasikan Ayola Tasneem ini. Informasi lebih lanjut bisa langsung cek ke :

Ayola Tasneem Convention Hotel
Jalan Brigjend. Katamso - Ireda, Yogyakarta 55152
Telpon 0274 371333
Email : reservation@ayolatasneem-yogyakarta.com
Website : www.topotels.com/ayolatasneem
Instagram : @ayolatasneemhotel


  • 0 Comments

Hello...
I'm Niken Widi. A learning-by-doing Public Relations and Marketing in one of hotel in Yogyakarta. I'm passionate in travelling, tourism and e-commerce.

Product reviews, endorsement, etc kindly text me by email to nikenwidii@gmail.com
  • 0 Comments

About me

a


Niken Widi

Seorang Working Mom yang menulis untuk berbagi cerita. Seorang Sarjana Pariwisata yang kini menjadi praktisi Public Relations & Marketing Communication di sebuah hotel di Yogyakarta. Enjoy my blog & find me on Instagram @nikenwidii.

Follow Me

  • instagram
  • facebook
  • Twitter
  • youtube

Blog Archive

  • ►  2020 (6)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
  • ►  2019 (2)
    • ►  May (2)
  • ▼  2018 (7)
    • ▼  November (2)
      • Inspirasi Prewedding Yogyakarta | Prewedding Outdo...
      • Suntik TT untuk Calon Pengantin
    • ►  September (1)
      • Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Tunangan?
    • ►  July (2)
      • Menikmati Beef Quesadillas di Etnik Kafe Jogja
      • Etnik Kafe Jogja
    • ►  June (1)
      • Hotel di Jogja, Ayola Tasneem Convention Hotel Yog...
    • ►  May (1)
      • About Me
  • ►  2016 (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  November (3)
  • ►  2014 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2013 (3)
    • ►  December (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2012 (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2011 (17)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (5)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (1)

recent posts

Labels

About Daily Life Review Tips & Trick Travel

instagram

Find me on Instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top