Niken Widi

  • Home
  • Travelling
  • Marketing
  • Daily Life
  • Review
  • Tips & Trick
  • Info
Desa Wisata (tourism village) was acknowledged win the hearts of the travelers to visit. It can be seen from the spirit of the villages that have the potential to build a tourist village. Apparently in addition to the tourist village which is far from the bustle of the city, the village located in the town center were also potentially, it called Urban Tourism or Kampung Wisata.

One of the well-known tourist village in Jogja is Kampung Wisata Dipowinatan. This urban tourism increasing the potential and expanding its wings, It was declared in 2006 by the Governor of Central Java. Chaired by Mr. Sigit, the location is near Pura Wisata Jogja. From the first time this urban tourism had a problem with people who bring different visions and missions. However, there is always a solution to a problem, to solve this problem then they build Association Dipowinatan to make the same perception of the society.

If most of the rural tourism potential of presenting nature, so Dipowinatan present the daily activities of the society, especially the life cycle of the many traditions of Javanese society. Most special events are held Merti Golong gilig every August to unite the community. In this activity and continued with culture festival.

Besides the above the most interesting is the House Dipowinatan Republic. Czech house is an information center on the Czech Republic. Starting from a MoU with Czech Ambassador to Republic on the house, where Dipowinatan is likened to a house for the residents of the Czech Republic is being traveled in Jogja.

The motto of Sapta Pesona (seven Enchantment) + Gerak Rumangsa (careness) Dipowinatan citizens deserve thumbs up. Managerial determination market segments, focusing on its potential then manage the conditions. Key factors in addition to the potential to develop is a volume to examine the problem. Another motto is the satisfaction of travelers, they always provide the best for the visitors.

We, the students of the Polytechnic API Yogyakarta, from Tourism Department was happy given opportunity for discussion with the manager  of Dipowinatan and meet Mr. Sigit. Hopefully we get the knowledge that could be useful for us.

          
Take picture after disscussion

Linked : http://www.dipowisata.blogspot.com/2011/12/kuliah-lapangan-mahasiswa-politeknik.html
  • 0 Comments
Kenapa kamu marah-marah?

Aku tidak tahu, yang jelas api akan padam kalau ada air.

Gimana mau menyiramnya dengan air, sumbernya tidak diketahui. Takut menumpahkan minyak.

Tapi benarkah air bisa memadamkan api? Bukankah ia mengandung O2 yang justru bisa memperbesar api?

Itu kemungkinan kecil, air hujan sanggup menumbuhkan tanah yang kering dengan tanaman baru yang hijau. Tanaman itu semakin tinggi, tentunya dengan angin yang semakin besar pula, tapi ia bisa bertahan tanpa patah satu dahan pun, hanya daun-daun yang jatuh karena menguning. Pohon yang tinggi itu mempunyai cahaya matahari sebagai tenaga untuk tumbuh dan kuat, yang nantinya akan ada buah manis untuk manusia yang tadinya melemparinya dengan batu. Saat ditebang pun masih ada sepotong kehidupan diatas kayu yang lapuk.
  • 0 Comments
Desa Wisata Kembang Arum merupakan sebuah desa wisata yang terletak 20 km dari pusat kota Yogyakarta, tepatnya di Turi, Sleman. Dengan motto Anda datang senang, pulang tambah pintar, desa ini telah menyandang predikat desa wisata terindah di Yogyakarta. Selain memiliki pemandangan alam yang menakjubkan, desa ini memiliki udara yang sejuk. Sawah yang hijau terbentang, perkebunan salak yang berjajar rapi, gemericik sungai yang jernih, rumah-rumah tradisional yang artistik, kelokan jalan dengan bebatuan yang indah serta desit bambu-bambu kuning.

Pada tanggal 3 November 2011, saya bersama teman-teman jurusan Bina Wisata Politeknik API Yogyakarta berkunjung ke desa wisata ini. Perjalanan kami mulai pukul 16.00. Dengan cuaca yang sedikit redup, kami tetap menikmati perjalanan. Hanya setengah jam krang lebih, kami telah sampai di desa indah ini. Tanpa merasa lelah kami pun langsung meletakkan tas di rumah tradisional Sekar Arum kemudian berhamburan ke taman. Sebagian teman-teman bermain air di sungai dan sebagian lain hunting foto di taman bunga yang di dominasi warna kuning dan ungu.


Setelah senja berlalu kami bergegas masuk lagi ke Gria Sekar Arum untuk membersihkan diri. Setalah itu kami memasak bersama untuk santapan makan malam. Dengan segala sesuatu yang berbau tradisional, disini kami merasakan atmosfir pedesaan yang benar-benar kental.



Setelah memasak, kami melakukan kuliah lapangan dengan mengelilingi desa sambil mendengarkan penjelasan dari Bapak Heri Kustriyatmo, dosen sekaligus pengelola Desa Wisata Kembang Arum. Kuliah pun kami lalui dengan riang, sambil berdecak kagum menikmati setiap ruang di Kembang Arum yang selalu dimanfaatkan.


Setelah kuliah kamipun menikmati makan malam di dapur tradisional. 


Aktifitas dilanjutkan dengan karaoke di pendopo yang baru dibangun. Sungguh malam yang indah, berada di pendopo dengan nuansa Jawa, diantara gemericik air dan semilir bayu dari tumbuhan yang segar.


Let's visit Desa Wisata Kembang Arum :)
  • 0 Comments

Lebaran merupakan ajang silaturahmi sekaligus ajang untuk bertemu dengan sanak saudara. Fenomena mudik yang selalu terjadi setiap lebaran menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah wisatawan di beberapa objek wisata. Kegiata wisata lebaran juga menjadi agenda rutin keluarga saya. Pada lebaran tahun ini saya mengunjungi objek wisata Pantai Sadeng. Perjalanan ke Pantai Sadeng yang terletak di Desa Songbanyu dan Desa Pucung , Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul ini kami tempuh dalam waktu 1 jam 25 menit dari rumah saya di Kecamatan Wonosari dengan jarak tempuh sekitar 40 Km. Mobil pribadi yang kami gunakan untuk transportasi tidak mengalami kendala macet karena kami berkunjung pada tanggal 30 Agustus 2011 sekitar pukul 13.00 WIB, tanggal dimana sebagian orang belum melaksanakan sholat Ied sehingga wisatawan yang berkunjung ke Pantai Sadeng belum terlalu banyak. Saya dan keluarga memilih mengunjungi pantai ini karena kami ingin berwisata sekaligus membeli ikan. 



Perjalanan menuju Pantai Sadeng sangat menyenangkan. Apalagi saat kita melewati Tlogo Suling yang dikenal sebagai Bengawan Solo Purba, pemandangannya sangat indah. Saya tidak begitu mengetahui sejarah Tlogo Suling ini, salah satu sumber di internet yaitu www.yogyes.com menceritakan bahwa dahulu dahulu kala Sungai Bengawan Solo mengalir tenang dari hulunya di wilayah utara hingga bermuara di Pantai Sadeng yang kini berada di Kabupaten Gunung Kidul. Namun, empat juta tahun silam, sebuah proses geologi terjadi. Lempeng Australia menghujam ke bawah Pulau Jawa, menyebabkan dataran Pulau Jawa perlahan terangkat. Arus sungai akhirnya tak bisa melawan hingga akhirnya aliran pun berbalik ke utara. Jalur sungai ini sekarang tinggal jejak karena tidak ada lagi aliran air. Wilayah Tlogo Suling ini kemudian menjadi tempat wisata yang indah dengan bukit-bukit kapur disekelilingnya, jadi apabila Anda berkunjung ke Pantai Sadeng jangan lupa singgah dulu untuk menyaksikan pemandangan lembah Bengawan Solo Purba dari tepi jalan. Selain indahnya pemandangan Bengawan Solo Purba kita juga dapat menikmati barisan pohon kelapa yang menjulang tinggi. Pemandangan ini dapat kita saksikan di sepanjang jalan setelah melewati Tlogo Suling hingga kita sampai di tepi Pantai Sadeng.

Setelah melewati pemandangan yang penuh sejarah dan melewati barisan pohon kelapa kita akan sampai di Pantai Sadeng yang dahulu merupakan muara dari Bengawan Solo Purba. Daya tarik pantai ini terletak pada fungsinya, yaitu sebagai pelabuhan ikan terbesar di DIY. Di pantai ini kita bisa membeli ikan, cumi-cumi dan udang dengan harga yang murah.sehingga untuk lebaran objek wisata ini sangat cocok dikunjungi karena kita bisa berbelanja ikan yang bisa kita jadikan hidangan untuk menjamu sanak saudara.

Pantai Sadeng sebagai pelabuhan ikan ini pun memiliki cerita sendiri, seperti informasi dari www.yogyes.com yang menceritakan bahwa Sekitar tahun 1983, serombongan nelayan dari Gombong, Jawa Tengah datang ke tempat ini. Mereka menganggap Sadeng sangat berpotensi sebagai tempat melaut. Tantangannya cukup berat, bukan hanya karena ombak laut selatan yang besar, tetapi juga kepercayaan penduduk setempat yang tidak memperbolehkan melaut dan wilayah pantai yang konon wingit. Salah satu nelayan mengungkapkan bahwa nelayan Gombong saat itu berkeyakinan, "Sopo Wae mlebu Sadeng Sedeng". Berarti, siapa saja yang berani tinggal di Sadeng akan diberi kekuatan untuk hidup. Akhirnya, bertahanlah serombongan nelayan dari Gombong itu, sedikit demi sedikit hingga hasil tangkapan ikan pun terus meningkat dan mereka mampu bertahan hidup. Kemajuan pun terus dicapai. Tahun 1986, didirikan tempat pelelangan ikan dan dibangun pelabuhan yang dilengkapi mercusuar untuk mendukung aktivitas perikanan. Sekitar tahun 1989, berdiri sebuah koperasi untuk membantu para nelayan. Hingga akhirnya pada tahun 1995, berdiri kantor yang mengurus hasil tangkapan ikan sekaligus pondokan serupa rumah petak yang dikontrakkan untuk para nelayan.

Sampai di Pantai Sadeng, setelah kita memasuki area parkir kita akan menjumpai kios-kios yang menjual hasil tangkapan laut. Pada saat saya berkunjung kesana banyak sekali ikan-ikan yang masih segar. Harganya pun sangat murah, cumi-cumi 15.000/ Kg, ikan tuna 12.000/Kg, udang kecil 25.000/Kg dan ikan pari ukuran sedang 10.000/buah. Setelah melewati kios-kios ini kita akan memasuki sebuah gapura kecil. Begitu kita masuk kita akan langsung menyaksikan ratusan kapal dengan bermacam-macam bentuk yang terikat. Air di tempat parkir kapal ini pun sangat tenang, hal ini karena ada pembatas yang mencegah masuknya ombak ke area ini. Apabila kita berjalan lurus mengikuti jalan kita akan menemui pohon besar hingga kita melihat beberapa penjual makanan kecil dan minuman. Setelah kita belok kiri sedikit kita akan menemukan sebuah pendopo yang cukup luas. Masih terus menyusuri jalan, kita akan menemukan warung makan sea food, penjual mie ayam dan bakso serta berbagai minuman. Warung makan yang istimewa menurut saya terletak di bawah bukit yang berbentuk seperti gua kecil. Biasanya wisatawan makan di tempat ini dan minum es kelapa muda.

Pada saat saya berkunjung di Pantai Sadeng pengunjung mengalami peningkatan, meskipun belum terlalu banyak. Sebagian besar wisatawan datang bersama keluarganya, sehingga kelompok umur wisatawan pantai ini dapat dipastikan banyak orang tua, orang dewasa, remaja, anak-anak dan balita. Akan tetapi kelompok umur wisatawan yang berada di lokasi pantai ini didominasi oleh kelompok umur dewasa. Jika saya amati dari plat nomor kendaraan bermotor di tempat parkir wisatawan berasal dari DIY dan Jateng. Kebanyakan mereka berasal dari daerah sekitar pantai yaitu dari daerah Girisubo, Rongkop dan Wonogiri, hal ini karena sebagian penduduk belum melaksaakan sholat Ied sehingga mereka belum berwisata. Tidak ada alat transportasi umum untuk mencapai pelabuhan ikan terbesar di DIY ini, sehingga wisatawan harus menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor. Aktivitas mereka tampak beraneka ragam, ada yang belanja ikan, makan bersama keluarga, duduk sambil menikmati pemandangan laut lepas yang tidak terhalang karang dan menikmati es kelapa muda. Akan tetapi di pantai banyak anak-anak beserta orang tuanya bermain air dan pasir.

Salah satu pengunung dari Semarang yang merayakan Idul Fitri bersama keluarganya di Desa Balong, Kecamatan Girisubo mengatakan memilih Pantai Sadeng karena lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah orang tuanya dan belum pernah mengunjungi pantai ini sebelumnya. Selain itu, beliau memilih Pantai Sadeng karena ingin membeli ikan untuk dijadikan hidangan di acara arisan keluarga. Benar saja, istri beliau menghabiskan uang Rp. 200.000 untuk membeli cumi-cumi dan ikan tuna. Keluarga Bapak Topan ini menghabiskan waktu sekitar 3 jam untuk berbelanja dan bermain pasir. Menurut beliau pantai ini cukup bagus, akan tetapi kondisi jalannya sangat sempit sehingga sangat berbahaya karena di kanan kiri jalan kebanyakan berupa merupakan tebing dan jurang. Kondisi jalan yang sempit ini juga berbahaya karena jalan berkelok-kelok dan naik turun. Selain kondisi jalan yang dikeluhkan ini, Bapak Topan juga menyayangkan kondisi perairan tempat parkir kapal yang sangat kotor. Beliau berharap masyarakat dan pengunjung selalu menjaga kebersihan agar keindahan Pantai Sadeng ini tidak rusak oleh sampah. Meskipun ada beberapa ketidaknyamanan, beliau mengatakan tetap kagum dengan pesona Pantai Sadeng, indah dan berbeda dengan pantai yang lain di Gunungkidul.

Untuk menyambut lebaran tahun 2011 pengelola telah mempersiapkan banyak hal. Diantaranya menambah jumlah petugas yang mengawasi Pantai Sadeng, memperbaiki fasilitas seperti kamar mandi dan pendopo, memaksimalkan kerja tukang parkir dan menambah supplay hasil tangkapan laut dari nelayan. Hal ini dilakukan untuk menyambut wisatawan yang biasanya meningkat pada hari raya. Menurut petugas, biasanya setiap lebaran pengunjung berasal dari berbagai daerah dan didominasi wisatawan yang berasal dari luar daerah. Untuk retribusi dan jumlah pengunjung petugas belum bisa memastikan jumlahnya karena saat saya berkunjung wisatawan belum banyak, biasanya wisatawan mulai berwisata setelah lebaran. Meskipun demikian petugas Pantai Sadeng berharap pengunjung meningkat dari tahun sebelumnya. Biasanya hal yang dikeluhkan wisatawan adalah kondisi jalan meuju pantai sadeng yang sempit.

Kesibukan sebuah pelabuhan merupakan wisata budaya yang cukup unik di pantai ini. Mulai dari sekelompok nelayan bersama perahu mereka, mengangkut ikan dari kapal, tengkulak dan pembeli yang berebut hasil tangkapan dan pondok makan seafood dengan bau yang khas adalah nuansa tersendiri yang terkadang menyentak rasa haru dan bangga. Menurut saya, berkunjung ke pantai ini tidak akan mengecewakan. Oleh karena itu kita sebagai orang yang akan berkecimpung di dunia pariwisata, mari jaga aset berharga kita. Jangan biarkan apapun merusaknya. Ayo berkunjung ke Pantai Sadeng.


  • 0 Comments
    Ternyata kawasan Hutan Bunder, Gunungkidul tidak hanya sebatas hutan lho. Dibalik rimbunnya pepohanan itu terdapat beberapa hal menarik untuk dikunjungi. Coba saja melewati Kawasan Rest Area Bunder kemudian belok ke jalan setapak. Pertama kita akan menjumpai aliran sungai dengan air yang berwarna kehijaun dihiasi dengan barisan batuan putih dengan tekstur unik dan keras. Di aliran sungai ini sering dijumpai warga yang mencuci atau sebatas menikmati pemandangan sungai di bawah rimbunnya pohon.




    Setelah melewati aliran sungai ini kita akan meneui sebuah kawasan penangkaran rusa. Sayangnya saya belum pernah masuk ke area penangkaran rusa ini.
Berikutnya pemandangan lembah yang inda. Sebenarnya lembah ini biasanya ditanami pohon kayu putih, tapi ketika saya kesana tampak poho-pohon itu habis ditebang. Walaupun pohon-pohon ini habis ditebang tapi sengkedan yang berada di bawah kita tidak kalah menarik kok. :)




    Masih ada 1 lagi di kawasan Bunder ini, yaitu Pabrik pembuatan minyak kayu putih. Bagi yang suka aroma minyak kayu putih seperti saya tentunya melewati area ini akan sangat menyenangkan. Hmm..wangi....



   Hal terakhir yang dapat kita nikmati adalah rimbunnya pepohonan yang pasti kaya akan oksigen. :D Rimbun pepohonan ini dapat kita nikmati sampai kita menemukan kembali jalan raya yang meghubungkan Yogyakarta & Wonosari.

Lebih lengkapnya, silakan teman-teman kunjungi kawasan ini.
  • 1 Comments
Glagah beach have very beautiful panorama. it's located in Kulon Progo, Yogyakarta. This beach is quite gentle and comfortable to play water. there are also a wide lagoon there. lagoon is perfect for people who afraid of the waves. The visitors can go around the lagoon by boat.






We went to Glagah beach the end of July 2011, the exact date is 31 and perfectly that is the moment "padusan". The journey begans from my boarding house in Babarsari, Sleman Yogyakarta at 1.30 pm. because we do not know where this beach we have to ask here and there used to be. Although it should go down a few times, we really enjoyed the trip. 






Yapp.  After  2 hour drive we arrived in Glagah Beach :). Very crowded at all. Maybe it because of coincides with padusan  or indeed the beach was very attracted tourists. With a cheap entrance fee of IDR 3000 / person and IDR 1000 for motorcycles we can enjol the beauty of Glagah Beach.



Beside the sloping beach, go around the lagoon by boat , at this beach you can also find food stalls and restaurant so do not worry about starving :). 


Other facilities : racing area, swimming pool for kids


Do you want to visit Glagah Beach?

  • 0 Comments

Bait elegi merongrong kelabu
Sepi mendekap bayangan gempita
Menuai semu, merajut bayu
Melukisi riak-riak tirta yang mulai terhapus

Lelah sejenak menghampiri
Merayu, mengajak menari dalam ketidakpastian
Vertigo jua kian menjadi
Melengkapi anyaman elegi pilu
Sedang disana gemericik air terus mengalir deras

Sedang apa kau, wahai jiwaku?
Terbuai dan mimpi indah nun tak berujung
Terlelap dalam dekapan ninabobok yang hangat
Bangunlah...
Singkap selimutmu
Mentari disana siap meleburkan elegimu

  • 0 Comments
Dulu
Disuatu saat dalam masa
Jantung ini berdegup pelan
Lemah sekali
Seolah lelah menemanik
Seolah tak mampu lagi menunaikan tugas-tugasnya

Terlalu berat hanya untuk sekedar menarik bulir nafas
Terlalu lemah hanya untuk bangkit dan berjalan
tertatih, terseok tak berdaya

Dulu
Disuatu saat dalam masa
Jemariku menari gemulai di dadamu yang bidang
sejenak aku rasakan detakan yang begitu kuat
Seolah mengajak lemahnya detakanku
Bangkit dan kembali

  • 1 Comments
Sepoi sang bayu tak menyurutkan pijakan kaki
Menembus barisan kawat-kawat berduri tajam
Menuju gugusan debur liukan gemulai ombak

Terengkuh raga ini oleh kedua lenganmu
Mencengkeram kokoh sepasang bahuku
Erat, seolah bersenandung indah
"Ku tak ingin si bayu menerbangkan
selembar kain abu-abu di kepalamu"

Senja menari-nari di atas cakrawala
Bercerita bahwa gelap segera mengganti semburat horizon
Namun kau masih disampingku


Tak beranjak sedikitpun
Seperti alunan doa kita
yang terus terpanjat dari kelopak iris


Glagah, 31 Juli 2011
  • 2 Comments
Senja kembali menguasai jagad raya
Menabur semburat cahaya nun memesona
Berpadu apikdengan kicauan camar yang indah
Tetapi, piano ini tak kunjung berdenting
Sunyi senyap

Detik berlari kian cepat
Mengiringi langitku yang masih kelabu
Kenapa pianoku tak kunjung berdenting?
Kemana gerangan sang komponisnya?

Oh...Ternyata dia masih memalingkan muka
Bertopang dagu
Diam
Seperti piano dalam kotak  kaca yang tak terdengar indah dentingannya

Sudah
Alunkan lagi nada-nada itu
Lenyapkan dukamu, musnahkan sepiku
Aku ingin bersamamu
Merangkai kata indah dalam satu alunan nada
Bernyanyi denganmu
  • 4 Comments
Bukan sekuntum iris yang indah dan semerbak
Bukan Iris yang dipersonifikasikan sebagai pelangi
Bukan...

Hanya ini
Apa adanya
Disini
dan tetap begini

Tak seistimewa iris
Hanya seperti ini
Tak seindah iris
Bukan Iris
Bukan...

  • 0 Comments
Walaupun kadang menyakitkan,jujur itu lebih indah 11 July

Isyarat rindu tergambar jelas pada sang batara surya di terik siang ini...11 July

Teduh meskipun tak sebiru lazuardi...10 July 16:31

Jika kesempurnaan itu semburat merah jambu mungkin aku tak punya, namun jika rindu itu ungu, maka semua ini untukmu ♥ 9 July  20:10

Karena aku menyukai kesederhanaanmu ♥ 9 July  20:10 via Twitter 

Biarkan rindu melayang, beradu dengan angan dan bayang...Rindu untukmu wahai yang ku sayang...♥ 13 July at 21:55 via Twitter · 

Ketika mimpimu yang begitu indah, tak pernah terwujud...
#ganti saja dengan mimpi yang lain :) 
11 July at 09:25 

Saya menemukan inspirasi disini, inspirasi dari seseorang yang bijak, dewasa, mandiri, cerdas dan sederhana...Sosok yang selalu mengajarkan untuk melihat segala sesuatu dengan positif, sosok yang selalu mengingatkan agar saya selalu mendekatkan diri kepadaNya...
Terima kasih Mas @detik19 
10 July at 10:23 

Terkadang segala sesuatu memang susah untuk dipahami, tapi ketika semuanya mengalir, kita diberi kesempatan untuk mempelajarinya dengan baik...:) 10 July at 06:33 

Nilailah seseorang tanpa menghakiminya...Karena sesuatu yg salah menurut kita,belum tentu salah untuk orang lain...Hargai karakter orang lain :)
Top of Form
07 July at 09:35 via 0.facebook.com
Coba lihat itu dari sisi saya..dan kamu akan mengerti bagaimana sulitnya...
Lebih baik saya tetap begini, bertahan dan tetap seperti ini..
06 July at 07:55 via Twitter
Berterima kasihlah dengan masa lalumu, karena dengan masa lalu itu kamu bisa berlaku lebih baik dengan masa depanmu :)
30 June at 15:29

I'll stop loving you on the day where you find a needle in a hay field
28 June at 13:01 via Twitter

Rindu & kerinduan yang tak tau kapan akan berujung...
26 June at 11:57 via Twitter 
Bottom of Form
  • 0 Comments
Batara surya mulai meninggalkan mayapada
Mungkin ia telah lelap dalam buaian mimpi indah
Tinggal redup kedipan rembulan nun jauh disana yang menyinari
Setiap detak nadi kehidupan telah lelap dalam lelahnya masing-masing
Tak terkecuali aku, tak kuasa lagi menahan berat kelopak mataku
Sosok yang baru saja terjaga dari lelapnya berkata "Tidurlah..."
"Iya", dan aku pun mulai merebahkan tubuhku
Bersembunyi dibalik selimut untuk menghalau dingin
Mataku mulai terkatup rapat, tapi tidak dengan pikiranku
Detik demi detik berlalu dan di kisaran detik 03.00 WIB aku dengar gemericik air
Subhanallah....di tengah dingin yang menghunjam sampai ke tulang...dari sela-sela bebaringanku aku melihatnya bersujud
Berkali-kali
Ada satu rasa yang menyelinap di perasaan ini
dan aku yakin rasa ini akan mengalami peristiwa kapilaritas dalam relung-relung sunyi di hatiku



  • 0 Comments
A.      Aksesibilitas
Desa wisata Pentingsari terletak 25km dari kota Jogjakarta,tepatnya disebelah utara kota Jogjakarta dan berjarak 11km dari puncak gunung Merapi. Tepatnya di desa Pentingsari Umbulharjo Cangkringan Sleman Jogjakarta. Dilihat dari segi lokasi tempat ini sangat strategis untuk sasebuah kawasan desa wisata,Potensi alam yang masih alami dan suasana pedesaan yang masih asri menjadikan desa wisata Pentingsari  mempunyai daya tarik tersendiri  sebagai objek wisata berbasis ekowisata. Letak desa wisata Pentingsari  juga sangat terdukung secara kewilayahan karena berada didekat obyek wisata Kaliurang yang notabenya adalah kawasan wisata unggulan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Disisi lain aksesbiltas jalan menuju desa wisata Pentingsari  juga tergolong sudah sangat bagus, hampir 95% jalan beraspal  dalam keadaan jalan bagus dan juga biasa di lewati mobil pribadi ataupun bus berukuran besar, tercatat dari kota Jogja melewati jalan Kaliurang hingga dikawasan desa wisata Pentingsari. Penerangan jalan menuju objek desa wisata Penting sari tepatnya di sepanjang jalan Kaliurang hamper semua sudah terakses lampu penerangan jalan, hanya saja  ada di beberapa titik setelah memasuki kawasan Pakem  terdapat penerangan jalan yang sangat minim.
Letusan gunung Merapi tahun 2010 silam juga sedikit banyak mempengaruhi keadaan jalan untuk menuju desa wisata Pentingsari, hal tersebut sangat tampak ketika kita melewati jembatan-jembatan yang masih rusak ataupn menggunakan jembatan darurat sebagai akses penyebrangan, hal tersebut terjadi karena aliran sungai ter-aliri  arus lahar dingin, sehingga memutus ataupun merusak jembatan yang merupakan akses penting diwilayah tersebut.
Untuk kondisi jalan di dalam kawasan desa wisata Pentingsari sendiri sudah tergolong sangat bagus, bahkan ada beberapa jalan dikawasan objek wisata yang  di biarkan beralas tanah untuk menjaga keaslian dan keasrian desa wisata Pentingsari.
Ketika wisatawan memasuki desa wisata Pentingsari wisatawan tidak akan bingung karena dikawasan desa wisata ini sudh banyak penunjuk arah ataupun nama-nama lokasi di Pentisari, dari mulai denah desa, petunjuk jalan, nama-nama lokasi hinngga nama-nama tanaman yang ada di desa wisata ini.
B.       Sarana dan Prasarana
Dalam suatu obyek wisata, sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang yang sangat penting. Akses yang nyaman dan aman adalah salah satu daya tarik yang kuat bagi wisatawan. Desa Wisata Pentingsari yang berada di lereng Gunung Merapi memiliki sarana dan prasarana yang cukup bagus. Diantaranya kondisi jalan menuju obyek sudah cukup baik. Beberapa sarana telah ada dan mulai dikembangkan. Namun jembatan yang berada di salah satu jalan masuk desa wisata masih nampak rusak dan belum diperbaiki.
Sarana bermain nampak sudah cukup lengkap, kamar mandi sudah cukup banyak, ruang pertemuan yang cukup luas juga terdapat di desa wisata ini. Penginapan yang disediakan juga sudah cukup baik dan murah.Sudah terdapat camping ground, outbond area dan fasilitas tracking yang cukup baik.

C.      Potensi dan Obyek Wisata Pentingsari
1.    Potensi Alam
a.    Kebun Salak
Iklim daerah Pentingsari sangat cocok untuk jenis tanaman salak bahkan Kabupaten Sleman sendiri merupakan salah satu penghasil salak terbesar di Indonesia, yang menjadi adalan buah salak berjenis salak Pondoh yang juga merupakan buah khas Kabupaten Sleman. Dikawasan objek wisata desa Pentingsari sangat banyak perkebunan salak hal tersebut seharusnya dapat di manfaatkan sebagi daya tarik tersendiri desa wisata Pentingsari. Disamping itu diharapkan wisatawan juga biasa menjadikan salak pondoh hasil bumi Pentingsari sebagai buah tangan yang khas dari daerah tersebut.
b.   Kebun Kopi
Desa wisata Pentingsari mempunyai hasil bumi berupa kopi, jenis hasil perkebunan ini sangat banyak ditemukan  dan juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tidak semua orang mengetahui cara pembuatan kopi tradisional, memetik biji kopi, menjemur, menyangrai, menumbuk,hingga mengemasnya. Di desa wisata Pentingsari ini wisatawan akan belajar banyak tentang pemetikan hingga pembuatan kopi tradisional. Setelah wisatawan belajar dan melewati proses pembuatan wisatawan bisa langsung menikmati kopi hasil racikan mereka sendiri ataupun bisa membeli untuk oleh-oleh, tentunya hal tersebut sangat menarik bagi wisatawan yang berkunjung di desa wisata Pentingsari.
c.    Kebun Buah Cokelat
Banyaknya kebun coklat yang tumbuh dan berbuah subur menjadikan daya tarik tersendiri di desa wisata Pentingsari. Disini wisatawan dapat belajar penanaman biji cokelat hingga memanen dan langsung mengkonsumsi buah cokelat tersebut.


d.   Umbi-Umbian
Pernakah Anda mendengar Suweg, Gadung, Ganyong, Lekong/Midro, Garut, Kleci, Gembili, Talas atau Uwi??? Nama-nama tersebut adalah jenis umbi yang keberadaanya kini mulai terlupakan sebagai alternatif makanan pokok. Dahulu jenis umbi ini sangat digemari oleh sebagian banyak orang akan tetapi seiring perkembangan zaman, umbi kini mulai diganti dengan beras bahkan gandum.  Di Desa Pentingsari  umbi-umbian tersebut juga dijadikan salah satu potensi yang dapat menarik wisatawan. Bahkan di desa wisata Pentingsari umbi-umbi tersebut dibudidayakan oleh kelompok UMBISARI, kelompok Umbisari beranggotakan kaum perempuan yang peduli terhadap pelestarian umbi-umbian sebagai makanan alternative. Sambil menjelajah dusun Pentingsari, wisatawan dapat mengenal budidaya umbi dan belajar mengolah umbi menjadi makanan siap saji. Selain itu wisatawan juga dapat bernostalgia denagan menikmati umbi-umbian sebagai hidangan khas desa wisata Pentingsari.
e.    Budi Daya Jamur
Di desa wisata Pentingsari juga terdapat pembudidayaan Jamur, berbagai jenis Jamur di budidayakan disini. Wisatawan dapat belajar membudidayakan Jamur atau juga dapat belajar mengolah bermacam-macam jenis jamur menjadi hidangan yang siap santap.
2.    Peternakan
Banyak masyarakat Pentingsari yang masih memelihara ternak seperti Sapi,Kerbau ataupun Kambing, hal tersebut memacu warga di desa Pentingsari untuk menjadikan bidang Peternakan sebagai daya tarik Wisata yang mampu menjadi potensi provit dari pengembangan ekowisata. Salah satu cara masyarakat mendapatkan provit dari hewan ternak mereka, Desa wisata Pentingsari menjual paket Membajak sawah dengan Kerbau/Sapi,memberi makan ternak dan juga memandikan ternak disungai. Paket tersebut ternyata sangat diminati oleh wisatawan,apalagi wisatawan yang berasal dari perkotaan seperti Jakarta,Bandung dan Surabaya. Paket ini sangat diminati karena tidak adanya hewan dan lahan persawahan di kota, sehingga wisatawan yang berasal dari perkotaan hampir tidak pernah bersentuhan dengan hewan ternak di kota asal mereka. 
3.    Perikanan
Banyaknya warga desa Pentingsari yang menekuni bidang Perikanan juga dimanfaatkan oleh desa wisata ini sebagai obyek dan daya tarik bagi Pengunjung, Melalui Perikanan ini pengunjung bisa belajar dan mengetahui bagaimana proses pembibitan ikan dan juga pemeliharaan ikan yang baik dan memiliki daya jual tinggi. Melalui Perikanan ini desa wisata Pentingsari juga membuat paket wisata Pemancingan, Disini wisatawan bias memancing ikan hingga langsung mengolah dan menyantap ikan yang siap saji. Meskipun harga paket Pemancingan ini lumayan mahal akan tetapi pakat ini sangat diminati wisatawan.
4.    Home Stay
Didesa wisata Pentingsari memiliki Home stay yang cukup banyak dan sangat nyaman, Wisatawan bisa  menginap ditempat ini. Didesa wisata ini memiliki kurang lebih 10 Home stay dengan kapasitas 33 kamar,  23 kamar mandi dan bisa menampung kurang lebih 152 orang. Home stay dikawasan pentingsari ini sudah sangat nyaman sebagai tempat istirahat kenyamanan, kebersihan dan keamananya selalu terjaga.
5.    Keramahtamahan Masyarakat
Kesadaran masyarakat di desa Petingsari tentang adanya desa wisata dikawasanya ternyata sudah sangat tinggi, masyarakat tampaknya sudah tahu betul bagaimana dan apa yang harus mereka lakukan untuk melayani ataupun membuat wisatawan cukup tertarik kitika berkunjung ke desa wisata Pentingsari. Bahkan masyarakat Pentingsari tak segan-segan lagi untuk terlibat aktif dalam menyajkan kepariwisataan di wilayah mereka. Masyarakat juga sangat banyak terlibat dalam atraksi-atraksi pariwisata yang ada di desa wisata ini. Bahkan bias dikatakan masyarakatlah yang memeliki andil besar dalam terciptanya kegiatan kepariwisataan didesa wisata Pentingsari.


6.    Tata Ruang Desa Wisata Pentingsari
Ketika wisatawan memasuki kawasan desa ini,wisatawan akan merasa didalam pedesaan yang asri dan alami, hal tersebut dikarenakan desa wisata Pentingsari memiliki tatanan desa yang dibuat sealami mungkin. Salah satu usaha desa wisata Pentingsari adalah menanami banyak tanaman bunga ditepian jalan-jalan  desa Pentingsari. Kemungkinan besar hal tersebut dilakukan sebagai siasat untuk menutupi pekarangan mati yang masih banyak terdapat didasa Pentingsari. 
7.    Makanan Olahan Desa Wisata Pentingsari
Desa Pentingsari memiliki berbgai makanan olahan yang bias dijadikan buah tangan oleh wisatawan, makanan ini kebanyakan diolah dan diproduksi sendiri oleh masyarakat Pentingsari. Ada berbagai macam olahan yang ada diproduksi oleh warga desa ini antara lain : Gula Kacang, Criping Ubi, Emping Garut, Kripik Jamur, Kripik Pisang, Kripik Salak, Kopi Murni, Peyek Kacang, Criping Enthik, Jahe Instant, Secang Wangi, Jahe Secang, Olahan Jamur, Buah salak, dan berbagai olahan makanan dari bahan Umbi-umbian.
8.    Mitos dan Lagenda
Selain keunikan dan keasrian sebuah desa wisata yang menjadi daya tarik sebuah  objek wisata adalah Mitos dan Legenda, hal tersebut seolah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Demikian pula dengan desa wisata Pentingsari selain konsep ekowisatanya yang unik dan penuh tradisi,desa ini juga memiliki mitos dan legenda yang menjadi maghnet dan pelengkap objek-objek yang berada didalamnya. Bberikut ini adalah objek dengan daya tarik mitos dan legenda yang dimiliki desa wisata Pentingsari.
1.      Pancuran
Pancuran sendangsari (sendang panguripan kendali wesi) merupakan mata air dari tebing kali kuning. Karena berasal dari lereng gunung Merapi,maka air tersebut bercampur dengan tembaga dan besi. Menurut mitos Pancuran tersebut dihuni oleh Jaka Tarub dan Ratu Kidul.banyak orang dating untuk meminta kesembuhan dari berbagai macam penyakit,menaikan jabatan, melancarkan usaha, dan mengatasi masalah lainya.


2.      Watu Dakon
Terletak di selatan desa Pentingsari. Watu Dakon berasal dari batu cadas keras dan berlubang menyerupai alat permainan anak tradisional berupa “Dakon”. Konon menurut cerita Watu Dakon ini di buat oleh Sunan Kalijaga  dengam menempelkan jari-jari beliau di batu tersebut. Batu ini dipercaya digunakan oleh P.Diponegoro untuk melakukan perhitungan ketika menyerang Belanda  di Kaliurang.

3.      Watu Persembahan
Watu Persembahan adalah batu yang terletak di pematang sawah milik seorang  warga Pentingsari. Mennurut mitos, setiap bulan suro terdapat 3 kera yang turuundari Gunung Merapi dan berdiri pada batu tersebut, setelah itu ke-3 ekor kera itu menghilang. Kera yang hilang itu dipercaya dijadikanpersembahan untuk Baruklinting , ular raksasa penjaga desa Pentingsari.

4.      Watu Gajah
Batu besar yang bentuknya menyerupai Gajah, Konon Watu Gajah ini sering digunakan untuk bertapa.

5.      Watu Gandul
Merupakan batu cadas yang menggantung di tebing. Terletak di timur desa Pentingsari. Watu Gandul di percaya sebagai tempat mistis, berdasarkan kesaksian, para sesepuh desa sering melihat sosok makhluk halus  dikawasan itu.

6.      Luweng Kali Pawon
Merupakan tempat memasak dari batu cadas,menurut kisah Kali Pawon adalah dapur umum yang menyuplai makananprajurit P.Diponeggoro yang sedang melawan Belanda, oleh sebab itu tempat ini dinamakan Kali Pawon.

7.      Goa Ponteng
Gua Ponteng adalah gua yang terletak diselatan Desa Pentingsari, jaman dahulu digunakan untuk bertapa dan tempat persembunyian . selain itu Goa Ponteng juga pernah di gunakan usebagai tempat bertemunya para wali.
  • 1 Comments

About me

a


Niken Widi

Seorang Working Mom yang menulis untuk berbagi cerita. Seorang Sarjana Pariwisata yang kini menjadi praktisi Public Relations & Marketing Communication di sebuah hotel di Yogyakarta. Enjoy my blog & find me on Instagram @nikenwidii.

Follow Me

  • instagram
  • facebook
  • Twitter
  • youtube

Blog Archive

  • ►  2020 (6)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
  • ►  2019 (2)
    • ►  May (2)
  • ►  2018 (7)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2016 (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  November (3)
  • ►  2014 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2013 (3)
    • ►  December (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2012 (1)
    • ►  May (1)
  • ▼  2011 (17)
    • ▼  December (2)
      • Kampung Wisata Dipowinatan : A Home for Czech Trav...
      • Cerita Sepotong Kayu Lapuk
    • ►  November (1)
      • Desa Wisata Kembang Arum
    • ►  September (1)
      • Eksotisme Pantai Sadeng
    • ►  August (5)
      • Kawasan Bunder
      • Glagah Beach : Beach and Beautiful Lagoon
      • Anyaman Elegi
      • Disuatu saat dalam masa
      • Nyanyian Senja
    • ►  July (3)
      • Dentingkan Kembali Pianomu
      • Bukan Iris
      • Kidung, Nyanyikanlah
    • ►  June (4)
      • Purnama di Bukit Boko___Rabu, 15 Juni 2011
      • Desa wisata Pentingsari
    • ►  May (1)

recent posts

Labels

About Daily Life Review Tips & Trick Travel

instagram

Find me on Instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top