Terdampar di Pulau Cantik, Karimunjawa
Berlibur ke Karimunjawa adalah sebuah mimpi yang menunggu untuk di wujudkan. Mimpi
itu akhirnya terwujud dengan jadwal trip yang sudah kami tentukan,
yaitu 29 Juli – 2 Agustus 2013. Ya, 4 hari 3 malam, cukup bagi kami
untuk menikmati pulau surga yang terkenal dengan keindahan alam bawah
lautnya itu.
Tanggal 28 Agustus
2013, saya dan 9 teman saya sudah bersiap menuju Pelabuhan Kartini,
Jepara. Jarak tempuh Jogja Jepara menggunakan taxi kira-kira 6 jam saja,
karena saat subuh kami sudah tiba di Jepara.
Berbekal nol pengalaman ke
Karimunjawa, akhirnya kami bersantai menikmati mie dan berbagi cerita
sambil menunggu kapal yang berangkat jam 08.00 WIB. Setelah tiket
dibagikan, kami baru beranjak menuju kapal yang ternyata sudah penuh,
saya dan rombongan tidak mendapatkan tempat duduk, akhirnya kami menuju
dek atas kapal. Perjalanan Jepara – Karimun Jawa selama 6 jam terasa
begitu panas dan lama. Setelah cukup lama berpanas-panasan di atas dek
kapal, Pulau Karimun Jawa mulai tampak cantik. Ketika kapal membunyikan
jangkarnya, semua orang bersorak-sorai. Ya, akhirnya saya tiba di
pelabuhan Karimujawa.
Beristirahat sejenak
dan menikmati es kelapa muda setelah berpanas-panasan di kapal serasa
menemukan oase di tengah padang pasir. Setelah mandi di homestay dan
saya merasa kembali segar, pemandu mengajak kami menikmati sunset view
di Jembatan Barat. Indah sekali, tampak sang batara surya menyebunyikan
diri di balik semak-semak, di atas hamparan laut yang tenang.
Hari kedua di Karimunjawa, sesuai jadwal saya dan tim seharusnya snorkeling ke arah timur,
yaitu ke daerah Pulau Tengah dan Pulau Kecil. Akan tetapi pemandu
memberitahukan bahwa rute untuk hari ini ke arah barat, karena daerah
timur ombak besar. Akhirnya kami menuju barat. Agenda hari ini
snorkeling, bakar ikan, snorkeling lagi, kemudian menikmati sunset di
Tanjung Gelam. Terumbu karang, ikan-ikan kecil, pantai yang indah dan
ikan bakar yang lezat mengisi tour laut hari pertama.
Taken by : Ganang Widi |
Tour laut
hari kedua, saya dan rombongan menuju ke arah timur, ombak masih besar
saya rasa, karena goncangan kapal terasa sekali. Perjalanan dari
pelabuhan kecil dekat alun-alun menuju Pulau Kecil dan Pulau Tengah ini
sangat lama, lebih dari satu jam saya rasa. Seperti biasa, pemandu
membawa kami menuju titik dengan terumbu karang indah. Sedang asyik
bersnorkeling dan member roti untuk ikan-ikan kecil, tiba-tiba awan
hitam muncul dan angin mulai terasa kencang. Kapal segera membawa kami
menuju Pulau Tengah untuk beristirahat dan menikmati ikan bakar untuk
makan siang.
Tour hari
kedua ini seharusnya menjadi hari terakhir kami menikmati keindahan
Pulau Karimunjawa, karena esok pagi-pagi kami harus kembali menuju
Jepara. Akan tetapi alam berkata lain, malam hari pemandu kami member
kabar bahwa cuaca buruk dan kapal tidak diijinkan untuk berlayar. Wah,
sedikit galau juga mendengar kabar itu. Tapi akhirnya kami memutuskan
untuk tidak mempermasalahkan penundaan pulang bagi kami. Kami menikmati
hati keempat di Karimunjawa dengan jalan-jalan di sekitar alun-alun dan
berbelanja di pusat oleh-oleh. Hari keempat terlewati begitu saja, dan
saya mulai gelisah lagi ketika lagi-lagi pemandu kami memberi informasi
bahwa kapal belum bisa berlayar, kemungkinan kapal baru akan berlayar
tanggal 6 Agustus 2013, dengan catatan apabila cuaca mulai membaik dan
ombak sudah bersahabat kembali. Sempat bingung, jika tanggal 6 Agustus
baru bisa kembali ke Jepara, berarti saya akan berada di Karimunjawa 8
hari 7 malam.
Setelah mendengar
kabar mengenai cuaca buruk, saya dan 4 teman saya mencoba mengusir galau
dengan berjalan-jalan menuju sebuah bukit yang terletak tidak jauh dari
homestay yang saya tinggali. Entah apa nama bukitnya, yang jelas masih
sebaris dengan Bukit Joko Tuwo. Dari atas bukit, tampak lautan Karimunjawa yang berwarna biru dan hijau tosca.
Selanjutnya saya
dan rombongan mencoba menyusuri Pulau Karimunjawa bagian timur, yaitu
ke daerah Kemujan. Kami diajak pemandu untuk menyusuri hutan mangrove,
kemudian menyempatkan diri menuju Bandara Karimunjawa, juga berkunjung
ke Tanjong Tracking Adventure.
Sebuah perjalanan istimewa menurut saya. Dari rencana 4 hari menjadi
8 hari. Tapi Tuhan punya rencana lain, dengan waktu lebih lama disana
saya bisa menyusuri Pulau Karimun Jawa yang indah dan memesona. Banyak
sekali hal-hal yang tidak bisa saya temukan di daerah tempat tinggal
saya, yaitu listrik yang hanya akan menyala selama 12 jam, yaitu pukul
18.00-06.00 WIB. Sungguh sesuatu yang sangat sulit dijalani, tapi akan
terasa asyik jika kita menikmatinya.
2 komentar
terima kasih untuk telah berkunjung ke kampung halaman kami, semoga Karimunjawa makin maju dan yg paling penting tidak rusak alamnya.
ReplyDeletesalam
ke Karimunjawa lagi kapan mbak..ditunggu next kedatangannya. met kenal aja
ReplyDelete